LDR Dengan Kedua Orang Tua Itu Berat, Biar Aku Saja. Aku Kuat !
Februari 28, 2018
4 Komentar
Faktaanak.com - Long Distance Relationship
(hubungan jarak jauh) tidak selalu identik
dengan kekasih (lawan jenis yang kita sukai). sebenarnya juga bisa kita
hubungkan dengan orang-orang yang kita cintai lainnya, orang tua misalnya,
bukankah mereka adalah cinta pertama kita ketika kita lahir di dunia ini. Tetapi
siapa yang mengira jika bertahun-tahun seorang anak yang belum mengenal istilah
tersebut, mampu menghadapi hubungan jarak jauh dengan orang tuannya.
Hubungan Jarak Jauh dengan Orang Tua
Bagi saya itu adalah hubungan teromantis saya dengan kedua orangtua
semenjak saya lulus balita. Ya, bisa
diperkirakan selama hidup saya hanya kurang lebih 5,5 tahun saya setiap hari bisa bersama orang
tua. Sejak mau masuk TK saya sudah pindah ke luar kota, hidup bersama kakek dan nenek saya. Awalnya
memang berat, seorang anak kecil yang masih ingin selalu dimanjakan orang tuannya
harus menjalani hubungannya orang dewasa tersebut. Tetapi bukan berarti setelah
saya dititipkan ke kakek dan nenek, orang tua saya melepas tanggung jawabnya.
Tidak sama sekali, justru setiap satu bulan sekali mereka pulang dengan
menempuh perjalanan kurang lebih 10jam untuk menengokku. Lantas apa yang
dirasakan oleh anak itu (saya)? Seorang anak kecil yang belum mengerti artinya
rindu, pastinya senang sekali. Dan apa yang saya rasakan ketika harus berpisah
lagi, sedihnya bukan main. Tak malupun saya harus menangis terisak-isak seperti anak kecil yang tidak dibelikan mainan. Tapi apa daya tangisan
itu tetap membuat saya harus berpisah lagi dengan orang tua.
Pilihan Orang Tua untuk Tujuan Baik
Saat saya menginjak remaja
hubungan tersebut pun masih membersamaiku. Tapi sudah beda rasannya, mungkin
karena sudah terbiasa. Yang biasanya satu bulan sekali menengokku kini menjadi
3-5bulan sekali itupun saat ada hari besar yang mendekati hari weekend(sabtu-minggu)
saja. Dan sekarang saat orang tuaku datang kemudian harus balik lagi ke kotapun
saya sudah tidak menangis lagi hlo, mungkin hanya sedikit sedih sih karena
suasana rumah berbeda kalau tak ada mereka. Padahal saat-saat usia remajaku
inilah sebenarnya saya sangat butuh kehadiran orang tua sebagai tempat curhat
ternyaman tentang semua masalahku. Dan disinilah aku dilatih untuk selalu
menjadi anak yang mandiri dalam berbagai hal.
Karena inilah pilihan orangtuaku
dengan tujuan yang baik untuk anaknya.
LDR untuk Belajar Dewasa
Dan kini anak pejuang LDR dengan orang
tuannya tersebut telah dewasa. Hal tersebut menjadikan dirinya lebih tangguh,
apapun masalah yang datang pada diri ini harus saya selesaikan sendiri tanpa
melibatkan orang tua. Saya percaya semua itu juga tak lepas dari doa orang tua,
karena itulah yang sangat saya butuhkan untuk melewati kerasnya dunia ini.
Dulu ngiri sama teman-teman yang setiap
hari bisa bertemu dengan orangnya itu pasti! Tetapi sekarang, tidak sama
sekali. Karena sekarang sebagian anak kuliah pastilah menjadi anak rantau yang
LDR juga dengan orang tuanya. Justru
sekarang, saya yang menengok orangtua saya ke kotanya.Sebenarnya ini hanyalah
soal waktu, LDR dengan orang tua itu pasti akan terjadi. Jadi, siapkan dirimu yang
terbaik yaaa.
Demikianlah tulisan LDR Dengan Kedua Orang Tua Itu Berat, Biar Aku Saja. Aku Kuat ! yang saya buat, mohon maaf jika ada kesalahan dan terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi para pembaca. Penulis dalam artikel ini adalah Anjani Wahyuningtyas. Trimakasih.
Rindu hanya untuk orang yg lemahππππ
BalasHapusπ
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusuuuuu πππππ
BalasHapus