Pernyataan Sikap Jarum Demokrasi Kekisruhan Pertemuan Aktivis dan Intelektual Indonesia dengan Presiden Israel Isaac Herzog, Ganggu Agenda Politik Nasional


Pertemuan oknum aktivis dan intelektual Indonesia yang terdiri dari 5 Aktivis NU, 2 Dosen UPH, 1 Tokoh Agama Yahudi, dan 1 Aktivis Internasional, dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, belum lama ini merupakan pukulan telak bagi diplomasi Indonesia, dan sangat mengecewakan masyarakat Indonesia.


Tegar (Koordinator Jarum Demokrasi) menyebut bahwa Indonesia dan Palestina memiliki hubungan yang sangat erat, masyarakat Indonesia secara serentak mendukung kemerdekaan Palestina dan mengecam tindakan genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina. "Disaat Israel sedang terpojok karena seluruh dunia mengutuk genosida yang dilakukan terhadap warga Gaza, oknum aktivis yang berasal dari Indonesia justru berfoto bersama dengan Presiden Israel", Jelasnya.


Meskipun pertemuan tersebut diakui dilakukan secara pribadi dan tidak mewakili entitas tertentu, namun faktanya dampak dari pertemuan tersebut telah memicu kegaduhan dan mengganggu stabilitas politik Indonesia. Kegaduhan tersebut sangat tidak produktif dan cenderung dimanfaatkan untuk menutupi agenda-agenda yang penting bagi masyarakat, seperti masalah izin tambang bagi ormas, transisi pemerintahan dan Pilkada Serentak 2024. "Sebagai aktivis demokrasi, kami merasa isu tersebut sengaja dibesar-besarkan untuk menutupi isu izin tambang yang cukup kontroversial, serta agenda politik Pilkada Serentak dan transisi pemerintahan, yang semakin bernuansa pragmatis dan elitis" terang Tegar. 


Beberapa pengamat telah menyampaikan agar masyarakat Indonesia berhati-hati terhadap lobi-lobi Israel. Belakangan ekses negatif yang muncul justru hanya diterima oleh aktivis dan intelektual Indonesia. Padahal, telah beredar adanya oknum aktivis internasional yang diduga memfasilitasi pertemuan tersebut yaitu Niruban Balachandran. Pria asal Amerika Serikat tersebut diduga menjadi sosok penting di balik dialog dan pemahaman antara warga Israel dan Indonesia. Akan tetapi, kami tidak melihat adanya tindakan dari Pemerintah terhadap ybs. "Tentunya kami tidak ingin isu terkait Israel ini terus menerus dijadikan objek untuk pengalihan isu ke depannya, apalagi oleh orang asing. Pemerintah harus menuntaskan hal ini!", tegas Tegar.


Atas latar belakang tersebut, untuk menjaga hubungan baik Indonesia dengan Palestina, dan mencegah terulangnya hal-hal yang membuat kegaduhan terkait Israel, kami dari Jaringan Muda Untuk Demokrasi (Jarum Demokrasi) mendesak agar:


1. Pemerintah Indonesia memastikan agenda-agenda politik nasional tetap berjalan secara transparan pada setiap prosesnya. Serta, terus konsisten membela kemerdekaan Palestina dan mengutuk genosida Israel.

2. Pemerintah Indonesia melakukan tindakan tegas kepada orang-orang asing yang membuat kegaduhan di Indonesia, demi menjaga marwah dan kedaulatan bangsa.

3. Secara khusus pihak Imigrasi untuk melakukan tindakan tegas berupa deportasi atau pencekalan terhadap Niruban Balachandran dan atau oknum orang asing lainnya yang terkait dengan lobi-lobi Israel, demi menjamin pelaksanaan agenda-agenda demokrasi di Indonesia.

Belum ada Komentar untuk " Pernyataan Sikap Jarum Demokrasi Kekisruhan Pertemuan Aktivis dan Intelektual Indonesia dengan Presiden Israel Isaac Herzog, Ganggu Agenda Politik Nasional"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel